
SAAT ini, wacana pendidikan arus utama mendorong para pendidik untuk memosisikan peserta didik sebagai subjek aktif dalam proses pendidikan, bukan objek pasif. Beberapa istilah muncul dalam konteks ini, seperti Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), student-centered learning, dan terma-terma lainnya yang mengindikasikan peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran.
Yang terbaru, di Indonesia, dalam penerapan Kurikulum 2013, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendorong para pendidik untuk menggunakan scientific approach sebagai pendekatan utama dalam kegiatan belajar mengajar. Pendekatan ini mengharuskan para siswa untuk aktif dalam menemukan (discover/inquire) poin-poin pengetahuan yang disampaikan di dalam kelas melalui kegiatan-kegiatan seperti bertanya, observasi, reasoning, dan menyimpulkan. Siswa tidak lagi dianggap sebagai gelas kosong yang diisi teko yang kemungkinan akan mbudal ketika gelas itu sudah penuh.
Continue reading